Bogor - Kesan bahwa golf merupakan olahraga mahal dan hanya diperentukkan untuk kalangan tertentu harus segera dihapus. Soalnya golf juga bisa diikuti tanpa harus menggeluarkan uang sangat banyak.
Golf sebagai kegiatan penyaluran hobi buat para eksekutif dan mereka yang berasal dari kelas tertentu sudah melekat pada cabang olahraga yang satu ini sejak lama. Kondisi itu disayangkan karena ikut menghambat perkembangan golf di Indonesia.
Golf memang terkesan eksklusif, tapi itu tak berarti butuh dana yang eksklusif juga untuk bisa menggeluti hobi tersebut atau bahkan terjun serius ke dalamnya.
"Golf tidak mahal kok, sebenarnya sama seperti olahraga lain. Kita bisa mencari yang murah atau memilih yang mahal. Di Indonesia ini orang-orang justru banyak memilih peralatan yang mahal. Mereka sepertinya tak mau kalau tidak pakai yang bermerek," ungkap Arsa Widitiarsa dari dari World Golfers Championship Indonesia dalam perbincangan dengan detiksport.
Kondisi tersebutlah yang kemudian membuat golf terkesan sebagai olahraga mahal. Padahal dengan peralatan dan perlengkapan yang biasa saja, olahraga ini tetap bisa dilakukan.
"Perlengkapan yang mahal dan punya gengsi tinggi sebenarnya akan percuma, semua tergantung keseriusan dan skill si pegolf," lanjut pria yang juga sempat aktif mengikuti reli ini.
Kesan golf sebagai permainan mahal sayangnya karena justru merugikan pengembangan olahraga itu sendiri. Salah satunya terkait dengan bantuan dan kontribusi pemerintah dalam memajukan golf.
"Golf dianggap olahraga elit yang tak perlu bantuan atau dukungan dari pemerintah. Padahal golf itu tetap bagian olahraga dan butuh support. Ada banyak contohlah di mana kita butuh bantuan pemerintah. Bantuan kan gak harus macem-macem dan selalu berbentuk materi."
"Kita butuh untuk dibantu, misalnya dalam hal birokrasi non teknis saat akan ke luar negeri. Seorang pegolf sempat ditolak visanya saat akan ke Amerika Serikat karena usianya belum cukup. Kalau ada bantuan dari pemerintah ini tentu tak akan terjadi. Belakangan baru kita tahu kalau kedutaan Amerika meminta surat pengantar dari orang tua atau asosiasi yang menaungi. Kalau pemerintah membantu, hal seperti ini tak akan terjadi," ungkap Presiden Director World Golfers Championship Indonesia, Stan M Mawati.(http://www.detiksport.com/read/2010/09/22/142413/1445744/82/golf-tidak-mahal-kok)
Wednesday, September 22, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment