Dalam kurun waktu sebulan sudah dua kali terjadi serangan teror di Kota Lahore, Pakistan
|
Menurut polisi setempat, aksi itu dilakukan oleh dua pengebom bunuh diri. Ini merupakan serangan kedua di Lahore dalam kurun waktu sebulan.
Sejumlah pejabat Lahore mengungkapkan, aksi biadab itu dilakukan saat ribuan orang mengunjungi Data Darbar, yang merupakan kompleks makam seorang tokoh suci umat Muslim aliran Sufi. Pengebom pertama beraksi di suatu ruang bawah tanah saat banyak pengunjung beristirahat maupun membasuh diri sebelum salat. Saat itu pula para relawan tengah membagikan makanan kepada pengunjung.
Beberapa menit kemudian, pelaku kedua menyalakan bom yang melekat di tubuh. Aksi itu terjadi di halaman depan makam. Saat itu banyak orang berlarian ke luar setelah terjadi ledakan pertama. Demikian ungkap Khusro Pervez, seorang pejabat teras di Lahore.
"Ini merupakan pemandangan yang mengerikan," kata Mohammed Nasir, seorang petugas keamanan makam. Saat itu dia bersiap untuk sembahyang saat ketika ledakan pertama terjadi. "Banyak tubuh bergelimpangan dengan bersimbah darah, juga banyak orang yang menangis," tutur Nasir.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas insiden itu. Namun kalangan ekstrimis di Pakistan selama ini menganggap umat Muslim aliran Sufi dianggap sebagai kaum bid'ah sehingga sering menjadi sasaran serangan.
Dengan demikian, dalam kurun waktu sebulan, Lahore sudah dua kali dilanda serangan teror. Pada 28 Mei lalu, sekelompok bersenjata dan pengebom bunuh diri melemparkan granat dan menembaki kerumunan orang di dua masjid di kota yang terletak di Pakistan sebelah timur itu. Mesjid itu merupakan tempat ibadah bagi kaum Ahmadiyah. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 93 orang dan melukai puluhan umat. (Associated Press / http://dunia.vivanews.com)
No comments:
Post a Comment