Friday, September 17, 2010

Rampok Tembak Mati Penjual Emas


Aliong, 50, pemilik toko emas Mutiara, Pangkalpinang, tewas ditembak perampok, Jumat (17/9). (foto: Awan Sasmika/Babel Pos)
PANGKALPINANG -- Door! Dalam sekali tembakan, Aliong alias Leonardo (50), langsung tersungkur bersimbah darah. Pemilik toko emas Mutiara itu tewas di tangan kawanan perampok yang menggasak dagangannya. Perampokan sadis ini terjadi kemarin (17/9) di Simpang Tidar atau di depan SMP Negeri 1 Pangkalpinang. Kejadian di siang bolong, talkala umat muslim sedang shalat Jumat.

Warga sekitar menemukan korban terkapar bersimbah darah di lantai antara etalase yang berisikan emas-emas di  ruang toko berukuran luas sekitar 30 meter persegi miliknya. Pihak kepolisian yang menerima laporan langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP. 

Dari informasi yang dihimpun, korban sebenarnya masih bernafas saat para pelaku meninggalkan TKP.  Dia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Depati Hamzah (RSUDH) Pangkalpinang.  Namun akhirnya tewas sebelum sempat mendapat pertolongan medis. Oleh tim medis, mayat korban langsung diisolasi di kamar jenazah sekaligus guna menunggu anggota keluarganya yang masih di Jakarta.

Sementara di TKP, di sela-sela olah TKP terlihat para petinggi polisi, baik dari Polda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) maupun dari Polresta Pangkalpinang.  Terlihat diantaranya Wakapolda, Kombes Rusli Nasution, Direskrim Kombes Martuani Sormin dan Kepala bagian Operasional Polda, Kombes Guntur Widodo.

Dari Direskrim diperoleh keterangan, menurut para saksi sementara pelaku diduga berjumlah 6 orang dan melakukan aksinya sekitar pukul 12.10 WIB. Dalam beraksi, para tersangka menggunakan pistol yang ditodongkan ke korban yang waktu itu sendirian berjaga di toko. Sementara dua orang lagi yakni pegawai toko dan ibu korban sedang berada di ruangan terpisah.  "Diduga korban melakukan perlawanan di saat para pelaku hendak mengambil barang-barang emas,  pelaku nekad langsung melakukan tembakan dari jarak dekat hingga kena di bagian dada korban," ujarnya.

Setelah korban terkapar, para pelaku bergegas beraksi memecahkan kaca etalase dan meraup emas yang ada di sana.  Selanjutnya kabur menggunakan kendaraan warna silver.  Diperoleh pula keterangan, saat aksi itu berjalan, seorang karyawan korban yang  mendengar ada suara ribut-ribut langsung  melihat ruangan TKP.   Namun di saat muncul di TKP itulah sang karyawan  disandera para pelaku. Hingga akhirnya tidak bisa berbuat banyak dan cuma dapat menyaksikan para bandit beraksi.

Kapolresta Pangkalpinang, AKBP Margiyanta ketika dikonfirmasi Babel Pos (grup JPNN0 membenarkan kejadian tersebut. "Kejadiannya sekitar pukul 12.10 WIB, pelaku berjumlah 6 orang diduga menggunakan senpi (senjata api) rakitan (kecepek, red)," ungkap Kapolres. Menurut Kapolres, saat dilakukan olah TKP, polisi tidak menemukan selongsong peluru dan proyektil saat kejadian masih bersarang di tubuh korban.

Dan untuk sementara, taksiran jumlah kerugian korban  sekitar Rp 200 juta dalam bentuk emas. "Pelaku hanya membawa lari emas milik korban dengan total nilai sekitar Rp 200 juta," tutur Kapolresta. Dikatakan Kapolres, penembakan yang dilakukan pelaku terhadap korban dikarenakan korban sempat memberikan perlawanan. "Menurut keterangan orang tua korban yang pada saat itu berada di TKP, anaknya sempat melawan, sehingga pelaku melepaskan tembakan ke arah korban hingga membuat korban meninggal di TKP," tegas Kapolres.

Dia juga menjelaskan, pelaku juga sempat melakukan penyanderaan dengan cara menodongkan senpi serta menginjak tubuh orang tua korban yang pada saat kejadian sedang menunggu tokok pakaiannya. "Toko pakaian milik orang tua korban bersebelahan dengan toko emas milik korban tanpa di sekat pembatas sehingga orang tua korban mengetahui kejadian tersebut," ujar Kapolres.

Dia berjanji akan mengambil tindakkan tegas terhadap pelaku.  Langkah sudah dialkukan, yakni menutup ruang gerak pelarian pelaku. "Karena kita sudah mengetahui identitas kendaraan yang digunakan pelaku yakni menggunakan mobil kijang dengan nopol BN 2643 BL, tapi kita menduga nomor polisi yang digunakan pelaku palsu. Dan kita indikasikan pelaku masih di Bangka," kata Kapolres. (eza/nia/sam/jpnn /http://www.jpnn.com/berita.detail-72451)

No comments:

Post a Comment