London (ANTARA News) - Google mengikuti jejak Amazon dan Apple dengan meluncurkan toko buku elektronik ("ebook") sendiri yang diberi nama "Google Editions."
Layanan Google Edition diharapkan akan diluncurkan di Amerika Serikat akhir tahun ini. Google menyatakan peluncuran Google Editions secara internasional dilakukan Januari, seperti dikutip Telegraph.
Wall Street Journal melaporkan, toko online itu memungkinkan para pengguna mengunduh jutaan buku secara gratis. Mereka yang ingin mengunduh "ebook" untuk "ebook reader," komputer atau "smartphone" mereka akan membayar 80 persen dari harga terendah edisi cetak.
Google Editions diharapkan akan menawarkan model usaha "baca di mana saja," dengan ketersediaan "ebook" dari Google sendiri sebagaimana pengecer online lain, bersatu dengan akun online tunggal Google untuk menciptakan perpustakaan virtual.
Para pengguna akan mampu akses mereka perpustakaan dalam perangkat yang memungkinkan akses web melalui browser.
Para pakar mengatakan pendekatan Google bisa terbukti mengganggu pasar ebook. Amazon saat ini mendominasi, dengan perkiraan dua pertiga pangsa pasar.
Para pengguna produk ebook reader keluaran Amazon, Kindle, hanya bisa mengunduh buku dari situs Amazon. Meskipun mereka juga bisa dibaca pada berbagai macam perangkat yang mengoperasikan aplikasi Amazon Kindle.
Google Editions bisa memperpanjang garis hidup penerbit independen dan penjual buku untuk berjuang tetap hidup di era digital.
Google telah memulai upaya ambisius mereka untuk memindai lebih dari 150 juta buku. Dan, membuat mereka bisa diakses secara online, melalui website. Perusahaan mesin pencari itu mengatakan telah mengubah sekitar 10 persen koleksi mereka dalam bentuk digital.
Menurut Forrester Research, penjualan buku digital di seluruh dunia diperkirakan mencapai sekitar 966.000.000 dolar tahun ini. Sementara para ahli memperkirakan bahwa perangkat ebook akan terjual kira-kira 15 juta unit tahun ini.
Sunday, December 5, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment