Bagi seseorang yang mencari nafkah dengan perkelahian akrobatik, Jackie Chan sebenarnya adalah pria dengan jabat tangan yang hangat dan berpenampilan sederhana.
Bintang dari lebih 100 film laga sejak tahun 1970-an itu tampil di berbagai bioskop di Inggris pekan ini melalui perannya sebagai guru kung fu dalam film The Karate Kid. Filem itu dibuat berdasarkan film yang beredar tahun 1984. The Karate Kid dirilis di Amerika Serikat bersamaan waktunya dengan film lain dari tahun 1980-an, The A Team.
Bintang The Karate Kid, Jaden Smith, yang berperan sebagai Dre, seorang anak laki-laki Amerika berusia 12 tahun yang pindah ke Beijing dengan ibunya. (Orang tua Jaden yang sesungguhnya, Will Smith dan Jada Pinket adalah produser film tersebut)
Biasa hidup susah
Karena tidak bisa berbahasa Cina, bersama beberapa orang teman, Dre menjadi sasaran intimidasi (bullying). NamunChan mengakui bahwa ia sudah terbiasa dengan jalan kehidupan yang serba sulit dan susah. Ia pindah dari Hong Kong 30 tahun lalu dan berhasil meraih sukses besar di Holywood.
Cerita film itu mirip sekali dengan kehidupan saya. Satu-satunya yang membedakan adalah kenyataan bahwa tidak ada orang yang menakut-nakuti atau memperolok-olok saya. Saya pergi ke Hollywood sendirian. Saya tidak bisa berbahasa Inggris, setiap hari saya harus pergi sekolah.
Jackie Chan
Dan ia mengatakan ia selalu mendapat pertanyaan yang sama: "Anda dari mana? Hong Kong. Siapa nama anda? Jackie Chan. Kenapa anda datang ke Holywood? Saya ingin membuat film kung fu. Setiap hari saya mendapat pertanyaan yang itu-itu saja. Betul-betul sangat menjengkelkan saya."
Sebelum pindah ke Hollywood, Chan pernah bekerja sebagai akrobat dan stunt man, dalam film Bruce Lee Fist of Fury (1972)
ShootingThe Karate Kid dilakukan di berbagai lokasi di Cina, termasuk di Tembok Besar.
Peran Chan sebagai stunt man memapankan genre film komedi kung fu dalam film Snake in the Eagle's Shadow tahun 1978. Tidak lama setelah itu, ia mulai menonjol sebagai aktor dalam film Drunken Master.
Aktor berusia 56 tahun itu mengakui bahwa sewaktu muda ia memiliki prioritas berbeda-beda.
"Waktu saya masih muda saya tidak memperdulikan pendidikan, hanya uang dan keberhasilan sebuah film. Orang hanya meniru semua yang buruk dari yang saya lakukan dalam film-film."
Chan mengatakan ia mencoba memperbaiki citra yang diperlihatkannya dalam film tahun 1978, Drunken Master.("Saya mengajar orang bagaimana menenggak alkohol dan bagaimana berkelahi" dengan membuat film Drunken Master 2. ("Dalam film itu saya menganjurkan jangan minum dan jangan berkelahi")
Ia menambahkan: "Saya bukan Tuhan. Saya juga pernah melakukan hal-hal yang jelek ketika saya masih dalam proses belajar selama bertahun-tahun."
Lompatan gaya harimau
"Sekarang ini berapa uang yang masuk bukan faktor yang penting. Sekarang saya ingin melakukan sesuatu yang berarti - seperti The Karate Kid."Tetapikenyataannya The Karate Kid juga mengandung berbagai adegan kekerasan. Remaja saling menendang satu sama lain seenaknya dan anak-anak dipukuli oleh orang dewasa.
Jadi secara keseluruan apa pesan yang terkandung dalam film itu bagi kaum remaja?
Jackie Chan memberi sedikit nasehat mengenai ketrampilan bela diri.
Salah satu timbela diri Jackie Chan mengajar Jaden Smith selama tiga bulan menjelang shooting filem itu dilakukan di Cina tahun lalu. "Ia belajar meloncat, gaya harimau. Jaden betul-betul berbakat," kata Chan.
"Setelah film itu selesai saya mengatakan kepada Will Smith: "Jangan sia-siakan bakat putra anda, teruslah berlatih."
Pada akhir wawancara, Chan berpaling pada teman remajanya itu dan berkata: "Jangan lupakan saya bila anda sudah terkenal."
Sementara pembicaraan mengenai film The Karate Kid berikutnya sudah mulai terdengar, Chan mungkin sudah menemukan seorang murid remaja untuk mewariskan ilmu bela dirinya.
sumber : http://www.bbc.co.uk
No comments:
Post a Comment