Kapanlagi.com - Sejak awal terjun di industri musik tanah air, Afgan Syah Reza sudah tahu resiko yang dihadapinya, antara pendidikan atau karir. Kuliahnya sempat gagal lantaran terlalu sibuk di dunia entertainment. Tapi Afgan tak menyerah begitu saja. Ia kini lebih memfokuskan diri kuliah lagi di luar negeri, walaupun tidak sampai meninggalkan karir menyanyinya."Saya ada beberapa pilihan, Australia, Malaysia, Singapura. Saya lagi mencari saja. Saya commited sama orang tua untuk kuliah tapi bisa kerja. Tapi saya pilih yang dekat sama keluarga, di Singapura," kata Afgan di sela syuting video klip terbarunya, Bawalah Cintaku, Kamis (14/10).
Agar bisa tetap menjalani dua-duanya, Afgan yang mengambil kuliah di Monash selama setahun, sudah punya rencana. Ia tetap tidak cuti menyanyi karena ada proyek surprise. Planning-nya, setiap minggu Afgan bisa kembali ke Indonesia untuk tetap menjaga bakatnya.
"Sama saja (tetap nyanyi), apalagi di Singapura saya kuliah weekdays dan sama saja polanya, dan kalau bisa keduanya kenapa tidak?" ujarnya, "Itu yang saya cari dan gimana cara saya jalankan. Di Jakarta memang maksimal dan banyak teman-teman seperti Acha ternyata dia bisa me-maintain, dan saya ikuti dia."
Afgan juga mengakui, berat berpisah dengan keluarga. Namun, demi masa depan ia harus rela berkorban. Apalagi ia sudah punya contoh dari kakaknya sendiri. "Dulu kakak saya manja, tapi pas kuliah di Australia, begitu pulang dia jadi dewasa, dan saya pengen seperti itu. Karena kita hidup kan semakin bertambah jadi harus lebih dewasa. Saya termotivasi kakak saya," terangnya di studio Persari, Jagakarsa, Jaksel.
"Selama ini, saya 21 tahun belum pernah ngerasain hidup sendiri, susahnya, dukanya, jadi walaupun berat saya harus tetap jalani," sambung Afgan dengan nada optimis, "Selain kuliah di sana, juga nyari bisnis yang bisa diajak kerja sama. Siapa tahu saya bisa kembangkan karir saya."
Lalu, bagaimana dengan Afganisme - fans Afgan di Indonesia? Ditanya begitu Afgan langsung tersenyum. "Terima kasih atas perhatian sama saya, ini bukan terakhir buat saya. Saya akan terus berkarya, tetap bolak-balik dan lagu ini memang untuk mereka," pungkas cowok yang akan mulai kuliahnya per Februari tahun depan. (kpl/hen/boo)
Agar bisa tetap menjalani dua-duanya, Afgan yang mengambil kuliah di Monash selama setahun, sudah punya rencana. Ia tetap tidak cuti menyanyi karena ada proyek surprise. Planning-nya, setiap minggu Afgan bisa kembali ke Indonesia untuk tetap menjaga bakatnya.
"Sama saja (tetap nyanyi), apalagi di Singapura saya kuliah weekdays dan sama saja polanya, dan kalau bisa keduanya kenapa tidak?" ujarnya, "Itu yang saya cari dan gimana cara saya jalankan. Di Jakarta memang maksimal dan banyak teman-teman seperti Acha ternyata dia bisa me-maintain, dan saya ikuti dia."
Afgan juga mengakui, berat berpisah dengan keluarga. Namun, demi masa depan ia harus rela berkorban. Apalagi ia sudah punya contoh dari kakaknya sendiri. "Dulu kakak saya manja, tapi pas kuliah di Australia, begitu pulang dia jadi dewasa, dan saya pengen seperti itu. Karena kita hidup kan semakin bertambah jadi harus lebih dewasa. Saya termotivasi kakak saya," terangnya di studio Persari, Jagakarsa, Jaksel.
"Selama ini, saya 21 tahun belum pernah ngerasain hidup sendiri, susahnya, dukanya, jadi walaupun berat saya harus tetap jalani," sambung Afgan dengan nada optimis, "Selain kuliah di sana, juga nyari bisnis yang bisa diajak kerja sama. Siapa tahu saya bisa kembangkan karir saya."
Lalu, bagaimana dengan Afganisme - fans Afgan di Indonesia? Ditanya begitu Afgan langsung tersenyum. "Terima kasih atas perhatian sama saya, ini bukan terakhir buat saya. Saya akan terus berkarya, tetap bolak-balik dan lagu ini memang untuk mereka," pungkas cowok yang akan mulai kuliahnya per Februari tahun depan. (kpl/hen/boo)
No comments:
Post a Comment