shutterstock
Ilustrasi
Kompas.com - Banyak pria yang dilanda rasa cemas dan tertekan mendapati dirinya kesulitan untuk ereksi. Karena itulah para ilmuwan terus menciptakan obat yang efektif mengatasi impotensi, salah satunya obat berbentuk bubuk yang larut di mulut.
Berbeda dengan obat-obatan disfungsi ereksi konvensional, seperti Viagra, Cialis atau Levitra, obat ini berbentuk bubuk yang mudah larut di mulut dan memiliki daya kerja lebih cepat dibanding obat anti impotensi yang biasanya harus menunggu 30 menit sebelum bahan aktifnya bekerja.
Menurut IntelGenx, perusahaan Kanada yang mengembangkan obat ini, obat bubuk ini memiliki bahan aktif yang sama dengan obat anti impotensi lain namun dalam bentuk molekul yang lebih kecil. Dalam penelitian awal, dibandingkan dengan obat konvensional obat ini lebih cepat dilepaskan dalam pembuluh darah.
Hal tersebut terjadi karena lapisan jaringan dalam mulut terdiri dari ribuan pembuluh darah kecil yang dekat dengan permukaan pipi dan di bawah lidah, sehingga lebih cepat masuk ke pembuluh darah.
Teknologi yang sama sudah lebih dulu dipakai untuk obat-obatan migren dan akan dikembangkan untuk obat darah tinggi dan depresi. Dalam waktu dekat IntelGenx berencana melakukan uji coba dalam skala besar sebelum dipasarkan secara komersil.
Berbeda dengan obat-obatan disfungsi ereksi konvensional, seperti Viagra, Cialis atau Levitra, obat ini berbentuk bubuk yang mudah larut di mulut dan memiliki daya kerja lebih cepat dibanding obat anti impotensi yang biasanya harus menunggu 30 menit sebelum bahan aktifnya bekerja.
Menurut IntelGenx, perusahaan Kanada yang mengembangkan obat ini, obat bubuk ini memiliki bahan aktif yang sama dengan obat anti impotensi lain namun dalam bentuk molekul yang lebih kecil. Dalam penelitian awal, dibandingkan dengan obat konvensional obat ini lebih cepat dilepaskan dalam pembuluh darah.
Hal tersebut terjadi karena lapisan jaringan dalam mulut terdiri dari ribuan pembuluh darah kecil yang dekat dengan permukaan pipi dan di bawah lidah, sehingga lebih cepat masuk ke pembuluh darah.
Teknologi yang sama sudah lebih dulu dipakai untuk obat-obatan migren dan akan dikembangkan untuk obat darah tinggi dan depresi. Dalam waktu dekat IntelGenx berencana melakukan uji coba dalam skala besar sebelum dipasarkan secara komersil.
No comments:
Post a Comment